AP/China Topix/sa
Tahun lalu ekonomi Jepang terpukul akibat menurunnya angka ekspor dan permintaan konsumer, sementara China menikmati ledakan manufaktur.
Dengan angka pertumbuhan seperti saat sini, pengamat menilai China sepertinya juga akan mengambil alih AS sebagai negara terkaya di dunia dalam satu dekade ke depan.
"Sangat realistis untuk mengatakan, dalam 10 tahun ke depan kekuatan ekonomi China akan sama dengan AS," kata Tom Miller dari GK Dragonomics, konsultan ekonomi di Beijing, Senin (14/2).
Berdasarkan data terakhir, ekonomi Jepang berkontraksi sebesar 1,1% dalam tiga bulan terakhir tahun 2010. Dengan pertumbuhan ekonomi yang turun 0,3% dari kwartal sebelumnya.
Ini merupakan yang pertama dalam lima kwartal terakhir ekonomi Jepang mengalami kontraksi dan ini disebabkan oleh penurunan permintaan domestik dan ekspor.
Analis mengatakan meski awal tahun ini permintaan meningkat, tetapi tidak akan ada kebangkitan mendadak dalam ekonomi Jepang.
Takeshi Minami, kepala ekonom di Institut Riset Norinchukin mengatakan, akan sangat sulit bagi perekonomian Jepang untuk bangkit dari tidur dalam periode Januari-Maret ini.
"Meski ekonomi tidak akan memburuk, tetapi pemulihan tidak cukup bagi warga yang benar-benar merasakan keterpurukan ekonomi," uajrnya.
Jepang saat ini tengah berjuang untuk keluar dari masa di mana banyak analis mengatakan seperti dekade yang hilang saat ekonomi Jepang juga terpuruk pada tahun 1990 ketika pasar properti jatuh.
Permintaan domestik jatuh dan ekspor juga menurun karena konsumen lebih memilih produk yang lebih murah dari China.
Akibatnya, mayoritas pertumbuhan China didapat dari ledakan manufaktur dan ekspansi industri domestik dan infrastruktur yang berlanjut.
"Penekanannya pada infrastruktur," kata Duncan Innes-Ker dari Economist Intelligence Unit (EIU) di Beijing.
"Mereka membangun jauh dari permintaan orang kebanyakan. Dan karena infrastrukuturnya telah terbangun maka banyak perusahaan yang kesana."
Namun mayoritas ekonom setuju, saat ekonomi China tumbuh dan terjadi peningkatan kekayaan secara individual, hal itu tidak menggambarkan seutuhnya jika dibanding dengan ekonomi Jepang.
"GDP per orang di China sekitar US$4.500, tetapi di Jepang berada pada kisaran $40.000 per orang," kata Miller dari GK Dragonomics.
"Masih banyak orang China yang miskin, lebih banyak orang tinggal di pinggiran kota ketimbang di pusat kota. Secara rata-rata orang Jepang lebih kaya dari orang China." (BBC/OL-3)
sumber = http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/02/203372/39/6/Gusur-Jepang-China-Jadi-Nomor-Dua-Terkaya
0 komentar:
Post a Comment